Tema : Pacaran dalam ISLAM
1 . “Ketika Islam bilang Pacaran Haram”
Manusia berkata, bagaimana mengenal calon kita, masa kayak beli
kucing dalam karung? Bagaimana kalo udah nikah nyesel.. Cerai kan gak
disukai Allah, apa bisa menjamin rumah tangga nya akan bahagia?? “Anda
mau menikah? Mau kenal calonnya? Tinggal Ta’aruf saja.. Gak puas sama
info yang dikasih murrabi, kerabat, atau sahabat tentang calonnya? Cari
tahu sendiri dengan melihat lingkungannya.. Lihat pergaulannya.. Gak
perlu ngecengin langsung orangnya. Masih belum puas dan belum yakin
juga? Sekarang saya tanya, apakah jika anda bepacaran dengan calon
anda.. Anda akan tahu 100% sikap dan sifat aslinya?? Anda belom siap
nikah?? Terus ngapain deket-deket sama si doi?? Takut di ambil orang
makanya diiket pake hubungan gitu?? Gak bakal lari jodoh dikejar.. Kalo
gak berjodoh mah diiket pake rantai kapal juga pasti bakal lari 🙂
Bagaimana kalau sesudah nikah malah nyesel? Nyesel nya kenapa dulu ini?
Katanya tahu kalau menikah itu ibadah.. Katanya tahu kalau sepasang
suami istri itu harus bisa menerima kekurangan dan kelebihan
masing-masing, lalu apa lagi alasan yang bisa kita jadikan penyesalan
jika kesabaran kita terhadap pasangan halal kità berbuah pahala,
kesabaran kepada pacar?? Dosa nya berlipat ganda lohh..
Cerai kan gak disukai Allah..
Kalo gak
pacaran dulu nanti cerai gimana?? Makanya jangan cerai atuh.. Situ tahu
cerai dibenci Allah, masa situ gak tahu kalo pacaran di Murkai Allah?
Cerai dibenci , tapi Allah memperbolehkan. Sedangkàn pacaran di murkai,
berdosa lagi.
Tanpa pacaran apa bisa menjamin rumah tangga akan bahagia?? Gini mbak
teteh dan Mas Aa’ .. Pertama kita kembali kepada niat kita dulu,
niatnya nikah mo ngapain? Ibadah bukan?? Kalo niatnya ibadah gak bakal
ada ketidak bahagiaan dalam rumah tangga kita kelak, karena ketika niat
kita menikah karena Allah, pake jalan menjemput jodoh yang diridhai
Allah, memilih pasangan yang dianjurkan Rasulullaah, Janji Allah adalah
kebarakahan untuk kita. Barakah adalah kunci SAKINAH, MAWADAH WA
RAHMAH.. Barakah kunci lahirnya anak shalih dan shalihah.. Barakah yang
menghantarkan cinta kekal hingga ke Jannah.. Barakah adalah harapan
seorang muslim, karena jika yang diharapkan hanya sekedar akebàhagiaan
dunia, orang jahat pun bisa bahagia.. Orang lalai pun bisa sejahtera.
Maka dari itu, isi kesendirian dengan mempersiapkan yang terbaik untuk
kekasih halal kita, karena ketidak harmonisan sebuah pernikahan
bersumber pada kurangnya pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagia
seorang suami atau istri. Kebanyakan cuman ngerti hak nya doank,
kewajiban pada kagak ngarti. Yang laki-laki sibuk kan diri dengan
perbaikan dan mencari nafkah sebelum menjemput bidadari dengan segudang
tanggung jawab sebagai ayah, dan imam dalam rumah tangganya.. Dan
sebagai wanita, kita sibukan diri dengan perbaikan dan menuntut ilmu
agama, karena kita akan menjadi madrasah pertama untuk anak-anak kita,
dan seorang makmum yang harus patuh kepada imamnya.
2 . “Pacaran Menurut Islam/ Pedoman Mencari Jodoh.”
“Kenapa sih, ngga boleh pacaran!”, kalimat seperti ini acap kali
diucapkan oleh para remaja islam, dengan nada kesal. Zaman sekarang,
remaja islam pacaran, berjalan dan mojok berduaan, memang sudah sangat
biasa. Mereka terlihat dimana-mana. Zaman saya SMP dulu, di tahun 2007
an, siswa yang pacaran bisa dihitung dengan jari. Dan mereka
“malu-malu”, tidak mau terlihat oleh yang lain. Zaman berubah. Namun,
kriteria kebaikan Universal sebetulnya tidaklah berubah.
Dari zaman nabi Adam sampai dengan zaman Rasulullah Muhammad
SAW, Islam melarang pencurian seperti juga Islam melarang orang untuk
pacaran, atau pun mendekati zina.
Mari kita kaji bersama-sama, “Mengapa pacaran dilarang?” Allah Maha
Tahu, Yang Maha Pencipta tentunya yang paling tau apa yang terbaik buat
kita. Allah menginginkan manusia ciptaanNya hidup bahagia, sehat dan
sejahtera. “Tapi …orang yang sedang pacaran kan bahagia, lihat aja tuh
orang yang sedang jatuh cinta, suka senyum-senyum sendiri, kelihatan
senang kan? 🙂 he .. he..”. Kaya sedang makan coklat ya? ada lirik lagu
yang bunyinya: ” Bila Cinta Sudah Melekat Tai Kucing Rasa Coklat “….
Waktu pacaran kirain coklat setelah nikah “Sialan, ngga taunya Tai
Kucing”. Nah lo … Pada waktu pacaran yang diperlihatkan yang bagus-bagus
nya aja, nanti kalau sudah nikah, baru deh kelihatah aslinya. “Ah,
ternyata bau badannya ….uasem. Waktu pacaran kok wangi ya…”.
” Yaaa ternyata kere, mobil yang dipakai waktu pacaran itu mobil
pinjaman”. “Waktu pacaran kayanya romantiiis banget, eh ternyata aslinya
galak”. Pacaran tidak menjamin kita akan tahu sifat calon suami atau
istri sesorang. Jadi gimana dong? Sholat Istikhoroh, minta petunjuk
kepada Allah. Walaupun bibit, bebet, bobot tetap harus dilihat ya.
Carilah yang sepadan. Namun yang terutama carilah yang pemahaman
agamanya baik. Lalu istikhoroh, Berdoalah: “Ya Allah,kalau memang ia
baik untukku mudahkanlah, jika tidak baik untukku jauhkanlah”.
Coba perhatikan orang di sekelilingmu. Ada yang kaya raya, berkuasa,
barang serba ada tapi terlihat tidak bahagia. Kenapa? Karena keluarganya
tidak bahagia, suami istri nafsi nafsi sendiri-sendiri , ikuti nafsu
masing-masing. Tidak ada komunikasi, kalau ketemu berantem melulu, atau
anaknya kurang ajar dan lain sebagainya. Sementara ada keluarga yang
sederhana, tapi bahagia. Suami, istri dan anak sering melakukan kegiatan
bersama. Kita bisa lihat bahwa kebahagian itu didapat dari keluarga.
Keluarga yang mawaddah wa rahmah. Sekarang coba kita fikirkan, seseorang
yang dari usia muda sudah pacaran, katakanlah usia 17 tahun. Menikah
usia 25 tahun. Kira-kira sudah gonta ganti pacar berapa kali ya?
Pengaruh media, televisi, internet, bacaan dan lain-lain membuat
pergaulan menjadi bebas. Pola pacaran juga menjadi lebih “berbahaya” dan
“seronok”. Jika seseorang menjadi pacar yang ke sekian kali nya, maka
tidak ada jaminan bahwa ia tidak tersentuh oleh pacarnya yang terdahulu.
Kemungkinan besar (tidak semua ya) masing-masing pasangan sudah jadi
barang bekas, sudah dipegang-pegang oleh pacar terdahulu. Naudzubillah.
Apakah seseorang rela memiliki pasangan yang demikian? dan kemungkinan
hatinya masih mencintai bekas pacarnya yang terdahulu? Saya tau
seseorang yang sedang menggugat cerai suaminya. Kenapa? Ia masih
mencintai pacar sebelumnya…. CLBK, Cinta Lama Bersemi Kembali. Ini
adalah salah satu dampak negatif dari seringnya buka FB dan reuni dengan
teman lama. Berhati-hatilah . Dalam kesempatan ini saya ingin
mengingatkan agar acara reuni bisa dibuat lebih islami. Jangan sampai
diisi dengan acara yang tidak diridhoi Allah misalnya joget dan cipika
cipiki diantara laki2 dan perempuan yang bukan muhrim. Menurut
penelitian, tingkat perceraian semakin tinggi. Apakah ini gara-gara
CLBK? mungkin saja. Kalau sampai terjadi perceraian, maka yang jadi
korban adalah anaknya. Di negara-negara yang pergaulannya bebas, tingkat
perceraian begitu tinggi, tingkat stress juga tinggi.
Tidak ada seorang manusia pun yang sempurna. Suami atau Istri pasti
punya kekurangan. Nah, pada waktu melihat kekurangan itu terkadang
seseorang membandingkan pasangannya dengan bekas pacarnya. Lalu setan
membisikkan angan-angan “Andai kamu dulu jadinya dengan dia, pasti dia
lebih baik”. Kemudian angan2 itu berkepanjangan. Apakah bahagia hidup
seperti itu?
Kalau misalkan dari usia muda pacaran dengan seseorang, ngga
ganti-ganti sampai bertahun-tahun. Gimana? … Nah, ini ada bahaya yang
lain lagi, namanya “Sindrom Kodok Rebus”…???
Katanya sih, kalau kita mau merebus kodok, jangan langsung dimasukkan ke
dalam air panas. Pastinya ia akan loncat. Letakkan kodok itu di panci
berisi air dingin lalu dihangatkan. Sedikit demi sedikit temperatur
dinaikkan. Si kodok merasa nyaman dengan air yang mulai menghangat.
Terus dinaikkan suhunya. Kodok tidak lompat, sampai suatu saat suhu
sudah terlampau panas, ia ingin lompat tapi tidak mampu, sebagian
tubuhnya mateng. Lalu?…is death alias tewas.
Barangsiapa yang berduaan (laki dan perempuan yang bukan muhrim).
Maka yang ketiganya adalah setan. Kebanyakan orang pacaran mungkin
awalnya ngga bermaksud zina. Namun dengan “sindrom kodok rebus”, setan
mangganggu manusia sedikit demi sedikit. Awalnya mungkin cuma
berpegangan tangan lalu berlanjut, makin lama makin mendekati zina.
Sampai suatu saat terjadilah zina.
Siapa yang paling dirugikan? perempuan!!
karena sampai sekarang belum ada laki2 yang bisa diperiksa masih
perjaka atau ngga. Dan belum ada laki-laki yang hamil he ..he. Makanya
para gadis, berhati-hati lah. Sekali terjadi perzinahan, maka “nasi
sudah menjadi bubur”. “Mendekati” zina saja sudah dilarang. Allah Maha
Tahu, jika sudah mendekati zina, maka setan akan sangat mudah merayu
manusia untuk jatuh ke dalam perzinahan.
Semakin sering kita dengar berita, ditemukan bayi perempuan, dibuang
atau pun dibunuh. Atau berita pembunuhan seorang perempuan, yang
ternyata sedang hamil di luar nikah. Kenapa ya? karena perzinahan bisa
membawa kepada pembunuhan. Biasanya yang dibunuh adalah bayi yang lahir
di luar nikah atau diaborsi, mau pun pihak perempuan. Coba buka deh,
QS
Al Isra (17:30-32) yang artinya: “(30)Dan janganlah kamu membunuh
anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki
kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
suatu dosa yang besar. (31) Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk. (32) Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
[membunuhnya], melainkan dengan suatu [alasan] yang benar. Dan
barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi
kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu
melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang
mendapat pertolongan.”
Kita lihat bahwa ayat tentang zina di atas diapit oleh dua ayat
pembunuhan, pembunuhan anak dan pembunuhan jiwa. Subhanallah, hal ini
tentunya bukan kebetulan kan. Belum lagi kasus pembuangan bayi. Untuk
menutupi rasa malu, manusia bisa berubah menjadi teramat kejam.
Naudzubillah min dzalik. Kalau pacaran dilarang lalu bagaimana cara
mengenal calon suami atau istri? Dalam Islam ada perkenalan sebelum
menikah, istilahnya khitbah. Hal ini dibolehkan ,jika memang sudah
serius menuju ke pernikahan. Dan dalam perkenalan ini tetap saja harus
ada pihak ke tiga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ada
satu hal lagi yang perlu diingat. Berpacaran atau pun berzinah itu
dosa, sedangkan menikah itu dianjurkan. Mengapa? Karena hal inilah yang
membedakan manusia dengan hewan. Pernah ngga dapat undangan, ” Eh,
minggu depan datang ya, kucing saya mau nikah” 🙂
Free sex atau pergaulan bebas itu adalah kehidupan yang menyerupai kehidupan hewan. Makanya
ada istilah”kumpul kebo”, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan, persis
kaya kebo. Ini adalah kehidupan orang-orang yang egois. Alangkah
kasihannya anak yang dilahirkan tanpa status yang jelas. Bahkan di
kehidupan glamour seleb dunia kadang terdengar kabar, seorang perempuan
melahirkan anak tanpa diketahui siapa bapaknya. Kasian anak itu ya.
Naudzubillah.
Ikutilah perintah Allah, insya Allah hidup bahagia dunia akhirat.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berusaha memperbaiki diri
di jalanNya. Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesal ahan kita.
Sahabatku pacaran adalah salah satu perbuatan yang mendekati zina
yaitu zina mata, zina tangan, zina hati, zina kaki, zina mulut, dll.
Kamu dapat berdalih bahwa bisa kok terbebas dari zina-zina itu ketika
pacaran. Tetapi remaja jaman sekarang gitu loh!!. Kalau nggak pegangan
tangan atau ciuman maka akan disebut ketinggalan jaman.
Masak, gitu sih? Ayolah kita analisis.
Istilah pacaran berasal dari kata “pacar” yang mendapat imbuhan “-an”. Kata “pacar” berasal dari bahasa Kawi (Jawa Kuno).
Artinya: “calon pengantin”. Kata ini kemudian mendapat akhiran “-an” yang bermakna kegiatan.
Jadi, pacaran adalah aktivitas persiapan menikah.
Gimana kalo pacarannya ditujukan untuk
having fun, ikut-ikutan teman, biar keren, biar gaul, tanpa ada niatan sama sekali untuk menikah?
Yach, kalo gitu sih pacarannya
menyimpang dari
pengertian yang sesungguhnya. Coba deh, kita bandingin ama shalat.
Menurut tuntunan aslinya, tujuan shalat adalah mengingat Allah. (Lihat
QS Thaahaa [20]: 14.) Gimana kalo shalatnya ditujukan untuk sok alim,
tanpa ada niatan sama sekali
untuk mengingat Allah. Kalo gini sih shalatnya
menyimpang dari pengertian yang sesungguhnya.
Terus, apakah pacaran tanpa mendekati zina itu bukannya sekadar
dalih untuk membela diri?
Yeeii…. Mau mengikuti jalan yang islami kok dibilang dalih. Enak aja!
Mestinya kita dukung, dong! Jangan malah memelihara prasangka buruk!
Apa nggak takut dosa lantaran prasangka buruk? Nggak lucu deh bila kita
hendak mencegah orang lain berbuat dosa (dengan mendekati zina) tapi
diri kita sendiri malah mengundang dosa (dengan menyebarluaskan
prasangka buruk). Ironis gitu loh!
Bukannya pacaran tanpa ciuman itu ketinggalan zaman?
Memang, pacaran ala Nabi Muhammad saw. dan Khadijah r.a. tidaklah disertai dengan ciuman atau pun perbuatan nista lainnya. Begitu pula pacaran ala Ibnu Hazm al-Andalusi dan ala Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.
Semuanya terjadi pada berabad-abad yang lalu. Kalo mengikuti teladan
beliau-beliau itu dibilang ketinggalan zaman, biar deh. Biar kuno, asal
selamat (dunia-akhirat).
Lagian,
hasil penelitian ilmiah yang obyektif (bukan prasangka yang subyektif) menunjukkan bahwa
sebagian besar remaja islam kita yang pacaran di zaman sekarang ini melakukannya
tanpa ciuman.
Jadi, pernyataan “pacaran tanpa ciuman ketinggalan zaman” itu merupakan mitos yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Nah, kini sikap kita terhadap mitos terserbut sebaiknya gimana?
Jika kita turut menyebarkan mitos tersebut, maka kita berdosa
lantaran menyebarkan prasangka buruk yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Sebaliknya, berusaha mengenyahkan mitos jelek tersebut insya’ Allah
akan membuahkan pahala dari sisi Allah SWT.
Sebab, para pelaku
pacaran akan semakin termotivasi untuk tidak lakukan ciuman (atau pun
perbuatan nista lainnya), apalagi sampai kecanduan ciuman pacar.
Nah, mau menambah dosa atau pahala?
Apakah kamu remaja islam muslim/muslimah yang sedang kesulitan untuk
memelihara keimanan atau mensyiarkan Islam di tengah komunitas non
muslim? atau mungkin teman-teman kamu sekarang anak-anak muslim yang
‘terlalu gaul’ sehingga melupakan ajarannya? atau mungkin saat ini kamu
sedang belajar di negara orang yang mayoritas beragama non islam? Jika
demikian, mohon luangkan waktu sedikit untuk membaca tips-tips berikut
ini. Insya Allah ada hal positif yang bisa membantu kamu
- Luruskan dan niatkan setiap kegiatan kamu hanya untuk Allah SWT.
Kapanpun, dimanapun dan apapun yang sedang kamu lakukan, baik
sendirian maupun bersama teman-teman, usahakan selalu mengingat Allah
SWT. Berdoalah dan niatkanlah semuanya hanya demi Allah SWT.
- Praktekkan selalu apa yang kamu katakan.
Kerjakanlah selalu apa yang kamu katakan pada teman-teman. Yakinkan
teman-teman kamu bahwa Islam memang menjadi panduan hidup dan selalu
konsisten kamu kerjakan.
- Teladani Al-Qur’an dan Sirah Rosulullah SAW dalam mensyiarkan Islam.
Banyak sekali pelajaran mengenai cara syiar Rasulullah SAW dalam
menyebarkan Islam yang terdapat di Al-Qur’an dan Sirahnya. Gunakan itu
sebagai panduan syiar Islam kamu.
- Jangan menilai teman kamu hanya dari wajah atau penampilannya.
Terkadang wajah dan penampilan bisa menipu. Bisa saja teman kamu yang
pendiam dan sopan ternyata punya pekerjaan sampingan sebagai penari
striptis, atau sebaliknya, bisa saja teman kamu yang nyentrik dan gaul,
ternyata adalah seorang muslim yang taat. Hadapilah setiap orang dengan
sikap yang sama, seakan-akan kamu belum mengenal mereka.
- Tersenyumlah
Banyak sekali kita jumpai muslim yang taat menunjukkan wajah serius
bahkan terlihat sebal jika diantara kalangan non muslim. Salah! Seperti
kata Pak Mario Teguh, Tersenyumlah! dan perhatikan apa yang terjadi
- Ambillah inisiatif pertama jika bepergian bersama mereka.
Usahakan selalu ambil inisiatif pertama jika akan bepergian. Jauhkan teman-teman kamu dari tempat-tempat yang tidak baik.
- Tunjukkan pada mereka bahwa Islam itu tetap relevan kapanpun juga.
Banyak orang yang beranggapan bahwa Islam itu kuno dan ketinggalan
zaman. Tunjukkan pada mereka bahwa ajaran Islam itu relevan kapanpun
juga.
- Ajaklah mereka untuk ikut kegiatan sosial bersama kamu.
Ketika ada kegiatan amal atau sosial, ajaklah teman-teman kamu untuk
ikut serta. Partisipasi mereka akan banyak berpengaruh positif pada
kedekatan kamu dengan mereka, dan terbukanya hati mereka untuk menolong
sesama.
- Tanyakan kepada mereka 4 hal mendasar.
Pada setiap kesempatan, pancinglah mereka untuk menjawab 4 pertanyaan
ajaib ini. Empat pertanyaan ini seringkali dapat dengan mudah
mengarahkan pembicaraan kepada Allah dan Islam dengan halus.
- Apa tujuan hidup kamu dan apa yang membuat kamu bahagia secara jujur dari hati terdalam?
- Apa sih yang kamu percayai?
- Kepada siapa seharusnya kita berterimakasih atas semua nikmat ini?
- Apakah semua keberhasilan kamu sampai hari ini tanpa bantuan orang lain?
- Lakukan dan tunjukkan kepada mereka bahwa sholat 5 waktu itu terpenting dari semua kegiatan.
Tunjukkan pada mereka bahwa sholat 5 waktu itu adalah yang terpenting
dalam semua waktu kamu. Katakanlah pada mereka bahwa itulah saat-saat
kita berhubungan langsung dengan Allah SWT dan saat itu, kita bisa
meminta bantuan apapun kepada-Nya. Jika teman kamu sedang menghadapi
masalah, ajaklah dia untuk berdoa atau bahkan ikut sholat dengan kamu.
- Angkatlah sikap-sikap orang dewasa yang positif di depan teman-temanmu.
Seringkali anak-anak muda menganggap orang dewasa (termasuk orang tua
mereka) kuno dan -maaf- ‘bodoh’. Tunjukkan rasa hormat kamu pada
orang-orang dewasa dan pujilah sikap orang dewasa yang positif,
misalnya: ketika ada yang menolong anak muda lain, atau ketika ada da’i
yang memberikan dakwah yang menarik, atau ketika ada yang memberi
sumbangan dana untuk bencana, dll. Hal-hal itu tidak hanya akan membuka
perspektif baru bagi teman-teman kamu, tapi juga akan membuat mereka
lebih hormat pada orang tua mereka. Ingatlah, hormat kepada orang tua
sangat dinilai tinggi dalam Islam.
- Dukunglah dan bantulah teman kamu yang meneladani atau mulai mengikuti ajaran Islam.
Ketika pada akhirnya ada seorang teman kamu yang tertarik dan
berusaha mengikuti ajaran Islam, segera bantu dan dukunglah dia
semaksimal mungkin. Hadirlah selalu di dekatnya agar imannya yang masih
lemah terus terbina dengan kehadiran kamu.
Semoga hal-hal di atas bisa membantu kamu. Ingatlah bahwa dakwah itu
bukan hak seorang muslim, tapi merupakan KEWAJIBAN kita. Setiap kita
punya tugas untuk mensyiarkan cahaya Islam kepada siapapun juga,
dimanapun kita berada dan siapapun teman-teman kita. Semoga Allah SWT
selalu melindungi dan meridhoi langkah kita. Amiiin. Sukses
teman-teman..
Salam LUAR BIASA !!
Sumber : https://duniajilbab.co.id/inspirasi-hijrah/remaja-islam-masa-kini/